Mengapa Pelatihan Pembelajaran Mendalam Penting untuk Kepala Sekolah dan Guru?
Sebagai salah satu Sekolah Alumni Sekolah Penggerak dan penerima BOSKINERJA tahun 2025 maka SMPN 3 SEKOTONG terpilih menjadi salah satu sekolah yang mengikuti pelatihan pembelajaran mendalam (DEEP LEARNING) Yang dilakukan oleh BGTK NTB.
Pelatihan Ini diikuti oleh Kepala Sekolah dan 3 orang guru perwakilan yang berlangsung dari tanggal 19 - 24 Agustus 2025. Adapun guru yang mengikuti pelatihan ini yaitu:
- Agustin Eka Ariestari, S.Pd, Gr.
- I Gede Aditya Putra, S.Pd, Gr.
- Muhamad Efandi Suryatama, S.Pd, Gr.
Pelatihan ini bukan sekadar workshop tambahan, tetapi merupakan langkah fundamental dalam mentransformasi praktik pendidikan agar relevan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka dan kebutuhan generasi masa depan.
1. Fondasi Implementasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka secara eksplisit menekankan perlunya pembelajaran yang bermakna dan mendalam (Deeper Learning), bukan sekadar menghafal. Pelatihan ini menjadi penting karena:
Penerjemah Kurikulum: Acara ini memberikan panduan praktis dan konseptual bagi guru dan kepala sekolah untuk benar-benar mengimplementasikan semangat Kurikulum Merdeka, yakni berpusat pada siswa dan fokus pada kompetensi esensial.
Penguatan 6C: Pembelajaran Mendalam berfokus pada pengembangan 6C (Karakter, Kewarganegaraan, Komunikasi, Kolaborasi, Kreativitas, dan Berpikir Kritis). Pelatihan ini memastikan bahwa guru memiliki strategi konkret untuk menumbuhkan keterampilan abad ke-21 tersebut di kelas.
2. Peran Kunci Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Bagi Kepala Sekolah, pelatihan ini sangat vital karena:
Visi dan Kebijakan Sekolah: Kepala sekolah mendapatkan pemahaman utuh mengenai filosofi Deep Learning, memungkinkan mereka untuk merumuskan kebijakan sekolah yang mendukung dan memfasilitasi guru dalam menerapkan model pembelajaran ini.
Penyedia Dukungan dan Sumber Daya: Kepala sekolah belajar bagaimana mengalokasikan sumber daya (waktu, dana, fasilitas) dan menciptakan ekosistem sekolah yang suportif agar Deep Learning dapat berjalan efektif, serta menjadi koordinator perubahan di sekolahnya.
3. Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme Guru
Bagi para guru, pelatihan ini menawarkan peningkatan kompetensi yang berkelanjutan:
Penciptaan Pembelajaran Bermakna: Guru diajarkan cara merancang kegiatan belajar yang mendorong siswa untuk tidak hanya tahu (knowing) tetapi juga memahami secara mendalam (understanding) dan menerapkannya dalam konteks nyata (doing).
Inovasi dan Adaptasi: Guru mendapatkan tools dan metode baru untuk beradaptasi dengan karakter siswa yang beragam (diferensiasi), serta berinovasi dalam penggunaan media ajar yang lebih kontekstual dan relevan dengan lingkungan siswa.
4. Menanggapi Tantangan Kesenjangan Belajar (Learning Gap)
Penting untuk diselenggarakan di awal tahun (Batch 1 Tahun 2025) karena:
Membangun Fondasi Awal: Pelatihan di awal tahun memungkinkan guru untuk langsung mengaplikasikan ilmu baru tersebut sejak semester baru dimulai, sehingga dampaknya terhadap siswa dapat dirasakan lebih cepat.
Mengatasi Loss Learning: Dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam, guru dapat lebih efektif mengidentifikasi dan mengisi kesenjangan pemahaman yang mungkin terjadi pada siswa selama masa transisi kurikulum atau akibat tantangan belajar sebelumnya.