Senja di Sekotong Menyambut Asa Para Calon Guru
Pagi itu, udara di
Sekotong masih terasa sejuk dan segar, berpadu dengan aroma laut yang samar
terbawa angin. Tepat di halaman SMPN 3 Sekotong, suasana sedikit
lebih ramai dari biasanya. Hari ini adalah hari penyerahan mahasiswa Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) dari Universitas Muhammadiyah
Mataram (UMMAT).
Tujuh pasang mata
mahasiswa, dengan almamater hijau khas UMMAT, berdiri tegap, memancarkan
campuran rasa gugup dan semangat. Mereka adalah kelompok 'Laskar Pendidikan',
sebutan yang mereka berikan sendiri, siap menimba ilmu dan mengabdikan diri
selama beberapa bulan ke depan. Ada Risa dari Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia, yang dikenal ceria; Bima, si calon guru Matematika yang tenang; dan
kawan-kawan lainnya, masing-masing membawa mimpi untuk menjadi pendidik
profesional.
Upacara Penerimaan yang
Hangat
Acara penerimaan
berlangsung sederhana namun penuh kehangatan di ruang guru. Bapak Lalu
Muhammad Junaidi, S.S.M.Pd., Kepala Sekolah SMPN 3 Sekotong, menyambut
mereka dengan senyum ramah.
"Selamat datang, anak-anakku calon
guru," sambut beliau membuka sambutan. "Sekotong memang jauh dari hiruk pikuk kota, tapi
semangat belajar di sini tak kalah hebat. Kalian bukan hanya datang untuk
mengajar, tapi untuk belajar dari kami, dari lingkungan, dari
siswa-siswa kami yang luar biasa. Anggaplah sekolah ini rumah kedua, dan
jadikan pengalaman PPL ini sebagai bekal emas kalian."
Dr. Maemunah, MH., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari UMMAT,
dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi. "Kami menitipkan
anak-anak terbaik kami. Mereka sudah dibekali teori, kini saatnya mereka
bersentuhan langsung dengan realitas pendidikan. Kami berharap bimbingan dari
guru-guru pamong di sini dapat membentuk mereka menjadi guru yang adaptif dan
inovatif, sesuai semangat 'Ing ngarsa sung tulada'," ujarnya,
mengutip falsafah Ki Hadjar Dewantara.
Setelah penyerahan secara
simbolis berupa dokumen dan cenderamata, para mahasiswa diperkenalkan satu per
satu kepada guru pamong mereka. Risa berpasangan dengan Ibu Sri Paramita, guru
Bahasa Indonesia yang terkenal disiplin namun humoris. Bima
mendapat bimbingan dari Pak Musleh, yang dikenal sabar dalam mengajar.
Menerima mahasiswa PPL adalah bentuk
kontribusi aktif SMPN 3 Sekotong dalam ekosistem pendidikan dan pengembangan
profesi guru. Ini bukan sekadar kewajiban, tetapi sebuah investasi jangka
panjang:
Keuntungan Utama bagi SMPN 3 Sekotong
Keuntungan yang diperoleh SMPN 3 Sekotong dari
kehadiran mahasiswa PPL sangat beragam, mencakup aspek pengajaran, pengembangan
staf, dan suasana sekolah:
1. Pembaharuan dan Inovasi Pembelajaran
2. Peningkatan Kapasitas Guru dan Staf
3. Pengembangan Program Sekolah