Penyelarasan Visi dan Misi sekolah pada tahun 2025 agar sesuai dengan Kurikulum Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) adalah langkah strategis yang sangat penting. Ini bukan sekadar formalitas administrasi, tetapi kunci untuk memastikan semua upaya dan sumber daya sekolah bergerak ke arah tujuan yang sama.
Berikut adalah alasan utama mengapa penyelarasan ini krusial:
Visi dan Misi yang selaras berfungsi sebagai jembatan antara kebijakan kurikulum tingkat nasional (Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran Mendalam) dengan kegiatan sehari-hari di sekolah.
Penerjemah Filosofi: Jika Visi sekolah berbunyi "Menghasilkan lulusan yang Unggul dalam Akademik dan Berakhlak Mulia," sementara Misinya berorientasi pada "Mencapai Nilai UN Tinggi," hal itu tidak selaras dengan Deep Learning. Deep Learning menuntut Visi/Misi yang menekankan pengembangan karakter, kreativitas, dan berpikir kritis (6C).
Arah Program: Penyelarasan memastikan semua program kerja (KKG/MGMP, ekstrakurikuler, alokasi dana BOS, dan pengembangan profesional guru) akan diarahkan untuk mendukung Pembelajaran Mendalam, seperti pelatihan penggunaan AI dalam pembelajaran atau proyek berbasis komunitas.
Visi dan Misi yang jelas dan selaras memastikan seluruh warga sekolah—Kepala Sekolah, Guru, Staf, dan Siswa—memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan utama sekolah.
Kepemimpinan yang Jelas: Bagi Kepala Sekolah, Visi yang baru memberikan mandat yang kuat untuk memimpin perubahan. Mereka dapat mengambil keputusan tegas dalam menilai kinerja guru dan mengalokasikan sumber daya berdasarkan kriteria Deep Learning.
Fokus Guru: Guru akan lebih mudah memahami profil lulusan yang diharapkan. Mereka akan berhenti fokus hanya mengejar nilai tes, dan mulai fokus merancang pengalaman belajar yang mengembangkan kompetensi Kolaborasi dan Berpikir Kritis pada siswa.
Tanpa Visi dan Misi yang selaras, evaluasi kinerja sekolah akan menjadi bias dan tidak relevan dengan tuntutan kurikulum baru.
Pengukuran Keberhasilan Baru: Jika Visi sekolah menekankan "Kreativitas dan Karakter," maka sistem evaluasi (termasuk rapor, asesmen, dan penilaian guru) harus berubah. Sekolah akan mulai mengukur keberhasilan melalui portofolio proyek siswa atau penilaian karakter, bukan hanya nilai ujian akhir.
Akuntabilitas Publik: Visi dan Misi yang diperbarui menunjukkan kepada orang tua dan masyarakat bahwa sekolah responsif dan adaptif terhadap perubahan kurikulum nasional, sehingga meningkatkan kepercayaan dan akuntabilitas sekolah.